Laporan Akhir Modul 2



1. Jurnal [Kembali]

  1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

5 V

0

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

5 V

1 ms

1 kHz

2.    Membandingkan Frekuensi

Jenis

Gelombang

Frekuensi Oscilloscope

Frekuensi Function Generator

Sinusoidal

1000Hz

1000Hz

Gergaji

1000Hz

1000Hz

Pulse

1000Hz

1000Hz



2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope 

1. Kalibrasi oscilloscope 

    a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron 

    b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah 

    c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope 

    d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.

 

 2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik 

    Susun rangkaian seperti gambar berikut 

  • Tegangan Searah 

        a. Atur output power supply sebesar 4 Volt 

        b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply 

        c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope 

  • Tegangan Bolak Balik 

        a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p 

        b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope 


 3. Mengukur dan Mengamati Frequency 

    a. Susun rangkaian seperti gambar berikut 

    b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal 

    c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator 

    d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator 

    e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa 


 4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous 

    a. Susun rangkaian seperti gambar berikut 

     b. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B 

    c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B 

    d. Atur frekuensisinyal pada kanal A,sehingga diperoleh gambarsepertisalah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator 

    e. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous 

    f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2 

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 1:1

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 1:2

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 2:1

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 3:2

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 2:3

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 1:3

Gambar perbandingan frekuensi Lissajous 3:1

 Pengukuran Daya 

5. Mengukur Daya Satu Fasa 






    a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt 

    b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter 

    c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel 

    d. Catat penunjukan dari wattmeter


3. Video Percobaan [Kembali]

A. Ociloscope

    1. Kalibrasi Ociloscope

        (tidak ada karena hanya mengatur posisi sinyal agar terletak di tengah. Mencatat gelombang dan amplitudo.

    2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

    3. Mengukur dan Mengamati Frekuensi

    4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lisajous


    

    B. Pengukuran Daya

        5. Mengukur Daya satu fasa

            a. Pengukuran Daya Beban Lampu seri


            b. Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel


4. Analisa[Kembali]

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan? 

    Jawab:

    Kalibrasi dilakukan untuk memastikan akurasi pengukuran osiloskop. Tanpa kalibrasi, hasil pembacaan tegangan, waktu, atau bentuk gelombang bisa tidak akurat karena pengaruh drift komponen atau lingkungan. 

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan Dc pada osiloskop berdasarkan amplitude, frequensi dan perioda 

Jawab:

     AC (Alternating Current): 

  • Amplitudo: Menunjukkan perubahan secara periodik (Contoh: gelombang sinus dengan puncak dan lembah). 
  • Frekuensi: Memiliki nilai tertentu (misal: 50 Hz atau 60 Hz untuk listrik rumah)
    • Contoh: jika frekuensi = 50 Hz, maka Perioda (T) = 1/50 = 0.02 detik.
  • Perioda: Teratur (T = 1/f). 

    DC (Direct Current): 

  • Amplitudo: Konstan (garis lurus horizontal di osiloskop). 
  • Frekuensi: 0 Hz (tidak ada perubahan terhadap waktu). 
  • Perioda: Tak terhingga (karena tidak ada siklus).

 
3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi 

    Jawab:

  • GelombangSinus: 
    • Bentuk: Halus, periodik, dengan naik-turun berbentuk kurva sinus.
    • Contoh frekuensi: 1 kHz (untuk audio), 50 Hz (simulasi listrik AC).
  • Kotak (Square):
    • Bentuk: Transisi tegangan mendadak antara tinggi dan rendah.
    • Contoh Frekuensi: 500 Hz (untuk digital clock), 1 kHz (pengujian respon rangkaian) 
  • Segitiga (Triangle):
    • Bentuk: Perubahan tegangan linear naik dan turun.
    • Contoh Frekuensi: 200 Hz (untuk sweep frekuensi), 1 kHz (pengujian ADC).
  • Gigi Gergaji (Sawtooth):
    • Bentuk: Naik linear, lalu turun secara tiba-tiba.
    • Contoh Frekuensi: 100 Hz (untuk raster scan CRT), 1 kHz (pengujian pulse width modulation)

4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri

    Jawab:

    Dengan menggunakan rumus maka di dapatkan hasil sebagai berikut:

    Beban 1 lampu:

  • Daya terhitung = 0.0102 W
  • Daya terukur = 0.3009 W
    Beban 2 lampu:
  • Daya terhitung = 0.0167 W
  • Daya terukur = 0.8807 W
    Beban 3 lampu:
  • Daya terhitung = 0.0111 W
  • Daya terukur = 1.3288 W
    %Error (dicari dengan menggunakan rumus berikut)

    Pt = Daya terhitung (Watt)

    Pu = Daya terukur (Watt)


  • Beban 1 lampu = 2850%
  • Beban 2 lampu = 5173.65%
  • Beban 3 lampu = 11871%
    Dari perhitungan persen error sangat besar, kemungkinan terjadi karena kurang telitinya pengambilan data saat praktikum, terlebih alatnya bukan digital sehingga hasil yang di salin tidak sesuai dengan nilai asli.

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu paralel

    Jawab:

  • Daya terhitung = 0.0528 W
  • Daya terukur = 0.5629 W
    Beban 2 lampu:
  • Daya terhitung = 0.0912  W
  • Daya terukur = 1.0782 W
    Beban 3 lampu:
  • Daya terhitung = 0.0528 W
  • Daya terukur = 1.5579 W
    %Error (dicari dengan menggunakan rumus berikut)

    Pt = Daya terhitung (Watt)

    Pu = Daya terukur (Watt)

    Dengan menggunakan rumus maka di dapatkan hasil sebagai berikut:

  • Beban 1 lampu = 966.09%
  • Beban 2 lampu = 1082.23%
  • Beban 3 lampu = 1942.04%
    Persen error terlalu besar, kemungkinan benar data yang terambil tidak akurat dengan nilai yang tertera di alat, sehingga hasil error sangat besar.



    [Download Tugas Pendahuluan]




Comments

Popular posts from this blog

Materi Sub Bab 15.5

MODUL 2 OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA

TUGAS PENDAHULUAN MODUL 1