Modul 3
MODUL 3
OPERATIONAL
AMPLIFIER DAN FILTER
Operational Amplifier (Op-Amp) merupakan salah satu komponen aktif paling penting dalam elektronika
analog. Op-Amp berfungsi sebagai penguat tegangan dengan karakteristik ideal,
yaitu impedansi input sangat tinggi, impedansi output rendah, serta penguatan
(gain) yang besar. Karena sifat ini, Op-Amp banyak digunakan dalam berbagai
rangkaian, antara lain sebagai penguat, komparator, osilator, integrator,
diferensiator, maupun filter aktif.
Salah satu aplikasi Op-Amp yang umum dipelajari
adalah adder atau rangkaian penjumlah. Adder terbagi menjadi
dua jenis, yaitu inverting adder dan non-inverting
adder. Pada konfigurasi inverting, beberapa sinyal input dijumlahkan
melalui resistor ke terminal inverting (−) sehingga menghasilkan keluaran
dengan polaritas terbalik. Sedangkan pada konfigurasi non-inverting, sinyal
input masuk ke terminal non-inverting (+) dan keluaran memiliki fase yang sama
dengan input. Kedua konfigurasi ini banyak digunakan dalam pengolahan sinyal,
pencampuran audio, dan sistem kontrol.
Selain adder, rangkaian filter juga menjadi topik penting
dalam elektronika. Filter berfungsi menyaring sinyal berdasarkan frekuensi tertentu:
- Low Pass Filter
(LPF): melewatkan
frekuensi rendah dan menahan frekuensi tinggi.
- High Pass Filter
(HPF): melewatkan
frekuensi tinggi dan menahan frekuensi rendah.
- Band Pass Filter
(BPF): melewatkan
frekuensi dalam rentang tertentu.
- Band Stop Filter (BSF): meredam
frekuensi dalam rentang tertentu.
Filter dapat dirancang menggunakan komponen pasif
(resistor, kapasitor, induktor) maupun dengan tambahan Op-Amp yang disebut
filter aktif. Filter aktif memungkinkan penguatan sinyal sekaligus kontrol
frekuensi yang lebih fleksibel.
- Mengetahui prinsip kerja dari Inverting
Amplifier
- Mengetahui prinsip kerja dari Comparator
Amplifier
- Mengetahui prinsip kerja Low Pass
Filter
- Mengetahui prinsip kerja High Pass
Filter
1.
Module RS-A04 Operational Amplifier 2
Merupakan
module percobaan yang terdiri atas jenis-jenis rangkaian elektronika yang akan
dicoba dalam praktikum.
2. Function Generator
Function
generator adalah alat elektronik yang digunakan untuk menghasilkan berbagai
bentuk sinyal output, seperti gelombang sinus, gelombang persegi, gelombang
segitiga, gelombang sawtooth, dan berbagai bentuk gelombang lainnya. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol berbagai parameter
sinyal, seperti frekuensi, amplitudo, fase, dan bentuk gelombangnya.
3. Osiloskop
Oscilloskop adalah alat pengukur yang digunakan untuk
mengukur, merekam, dan menampilkan sinyal listrik dalam bentuk grafik yang
disebut osilogram atau osiloskopogram. Grafik ini menggambarkan bagaimana
tegangan berubah seiring waktu. Osiloskop memungkinkan pengguna untuk memahami
karakteristik sinyal, seperti amplitudo, frekuensi, periode, dan bentuk
gelombang
4. Jumper
Kabel jumper berfungsi untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen
lainnya dalam rangkaian elektronika.
5. Multimeter
Multimeter berfungsi untuk mengukur besaran listrik, seperti kuar arus
litsrik, tegangan dan juga hambatan listrik. Pada percobaan ini, multimeter
digunakan untuk mengukur tegangan pada rangkaian elektronika.
6. Module elektronika analog Operational Amplifier 1
B.Bahan
1.Resistor
Merupakan komponen yang berfungsi sebagai hambatan dalam rangkaian
elektronika.
2.Op-Amp
Berfungsi sebagai penguat tegangan input yang diberikan pada suatu
rangkaian.
Penguat operasional atau yang disebut Operational
Amplifier adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan
konfigurasi penguat diferensial. Penguat operasional memiliki dua masukan dan
satu keluaran, untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional memerlukan
tegangan catu yang simetris, yaitu tegangan yang bernilai positif (v+) dan
tegangan yang bernilai negatif (v-) terhadap tanah (ground). Berikut ini
adalah simbol dari penguat operasional
1. Inverting Op-Amp
Inverting
amplifier merupakan salah satu konfigurasi Operational Amplifier (Op-Amp)
yang digunakan untuk mengontrol penguatan tegangan (voltage gain). Pada rangkaian ini, sinyal input dihubungkan ke terminal inverting (−),
sedangkan terminal non-inverting (+) dihubungkan ke ground. Output diberikan
umpan balik melalui resistor Rf menuju input inverting.
Impedansi masukan yang tak terbatas mencegah arus
mengalir melalui input inverting. Hal ini berarti bahwa tidak ada penurunan
tegangan antara input inverting dan input non-inverting, dan tegangan pada
input (-) inverting adalah 0 karena input non-inverting (+) terhubung ke
ground. Karena arus yang mengalir menuju terminal input adalah 0, maka arus
yang melalui Rin sama dengan arus yang melalui
Dengan demikian, arus yang mengalir ke input adalah nol, sehingga:
2. Comparator
Amplifier
Comparator
atau komparator adalah salah satu jenis rangkaian Operational Amplifier (Op-Amp)
yang berfungsi membandingkan dua sinyal tegangan pada inputnya. Hasil perbandingan tersebut ditunjukkan pada output dalam bentuk tegangan
tinggi atau rendah (logika digital), tergantung pada kondisi input.
Cara Kerja
Comparator
- Comparator memiliki dua terminal input,
yaitu:
- Input inverting (−)
- Input non-inverting (+)
- Prinsip kerja:
1.
Jika tegangan pada input non-inverting (+) lebih besar daripada tegangan
pada input inverting (−), maka output akan berada pada kondisi tegangan tinggi (positif
saturasi).
V+>V− ⇒ Vout=+VsaturasiV+>V−⇒Vout=+Vsaturasi
2.
Sebaliknya, jika tegangan pada input inverting (−) lebih besar daripada
tegangan pada input non-inverting (+), maka output akan berada pada kondisi
tegangan rendah (negatif saturasi).
V+<V− ⇒ Vout=−VsaturasiV+<V−⇒Vout=−Vsaturasi
Dengan demikian, comparator berfungsi sebagai pembanding sederhana yang
menghasilkan sinyal logika tinggi (1) atau rendah (0) sesuai
perbedaan tegangan pada kedua input.
3. Low Pass Filter
Low Pass Filter (LPF) merupakan jenis filter yang
berfungsi untuk meneruskan sinyal listrik yang frekuensinya berada dibawah
frekuensi tertentu, diatas frekuensi tersebut (frekuensi cut-off) maka sinyal
akan diredam. Low Pass Filter memberikan redaman yang sangat kecil pada
frekuensi di bawah frekuensi cut-off yang telah ditentukan, sedangkan frekuensi
di atas frekuensi cut-off akan mendapatkan redaman yang sangat besar. Lebih
sederhananya hanya frekuensi rendah saja yang dapat melewati rangkaian filter
ini.
4. High Pass
Filter
High
Pass Filter (HPF) berfungsi untuk meneruskan sinyal di atas frekuensi cut-off
sedangkan yang berada dibawah frekuensi cut-off diredam. Jenis filter ini
memberikan redaman sangat kecil pada frekuensi di atas frekuensi cut-off yang
telah ditentukan, sedangkan frekuensi di bawah frekuensi cut-off akan
mendapatkan redaman yang sangat besar. Lebih
sederhananya, hanya frekuensi tinggi saja yang dapat melewati rangkaian filter
ini.
Comments
Post a Comment