MODUL 4: RLC DAN PARALEL
MODUL 4
Dalam dunia elektronika, sirkuit RLC (Resistor-Inductor-Capacitor) merupakan konfigurasi penting yang digunakan untuk mengatur aliran arus dan tegangan dalam sistem. Dua konfigurasi utama dari sirkuit RLC adalah RLC seri dan RLC paralel.
RLC Seri: Pada
sirkuit RLC seri, resistor, induktor, dan kapasitor disusun secara berurutan
dalam satu jalur aliran arus. Hal ini menyebabkan arus yang sama mengalir
melalui setiap komponen. Sirkuit RLC seri memiliki karakteristik yang
bergantung pada frekuensi, di mana impedansi total (total resistance) sirkuit
bergantung pada nilai resistor, induktor, kapasitor, dan frekuensi sinyal
input. Dalam kondisi resonansi, impedansi total mencapai nilai minimum,
menyebabkan arus maksimum mengalir melalui sirkuit.
RLC
Paralel:Sirkuit RLC paralel memiliki konfigurasi di mana resistor, induktor,
dan kapasitor disusun secara paralel, yaitu setiap komponen terhubung langsung
ke sumber tegangan. Dalam RLC paralel, tegangan yang sama diterapkan pada
setiap komponen, dan arus total adalah jumlah arus yang mengalir melalui
masing-masing komponen. Salah satu fitur penting dari sirkuit RLC paralel
adalah terjadinya resonansi frekuensi, di mana impedansi total mencapai nilai
minimum, menyebabkan arus maksimum mengalir melalui sirkuit.
Pemahaman yang
baik tentang sifat-sifat dan karakteristik dari kedua konfigurasi ini penting
dalam merancang dan menganalisis sirkuit elektronika. Dengan memahami sirkuit
RLC seri dan paralel, kita dapat mengoptimalkan kinerja sistem dan menerapkan
prinsip-prinsip ini dalam berbagai aplikasi elektronika, seperti dalam filter,
osilator, dan rangkaian penguat.
- Dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja rangkaian
RLC seri dan RLC paralel
- Dapat membuktikan impedansi (Z) dari sebuah
rangkaian RLC seri dan RLC paralel
- Dapat mempelajari hubungan antara impedansi dengan
reaktansi kapasitif, reaktansi induktif, dan sudut fasa pada rangkaian RLC
seri dan RLC paralel
- Dapat membuktikan hubungan antara tegangan (V), tegangan melewati R (VR), dan tegangan melewati C (VC), tegangan melewati L (VL)
A. Alat
1. Multimeter
2. Module
3. Base Station
4. Jumper
B. Bahan
1.Resistor
2. Kapasitor
3. Induktor
4. Lampu
A. Resistor
Resistor adalah komponen penting yang banyak digunakan dalam sirkuit
elektronik. Hampir setiap rangkaian elektronik memerlukan resistor. Namun,
banyak orang yang bekerja di industri perakitan elektronik atau menggunakan
perangkat elektronik tidak memahami cara membaca kode warna atau kode angka
pada resistor.
Resistor berbentuk axial umumnya memiliki kode warna dalam bentuk gelang
di tubuhnya. Biasanya, terdapat empat gelang pada resistor, meskipun ada juga
yang memiliki lima gelang. Gelang berwarna emas atau perak biasanya terletak
sedikit berjauhan dari gelang lainnya, menandakan posisi gelang terakhir.
Gelang terakhir ini menunjukkan nilai toleransi dari resistor tersebut.
Table dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:
Cara menghitung
nilai resistor 4 gelang :
Masukkan angka
langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka
langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah
nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 :
Coklat = 1
Gelang ke 2 :
Hitam = 0
Gelang ke 3 :
Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 :
Perak = Toleransi 10%
Maka nilai
Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi
10%.
Perhitungan
untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka
langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka
langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah
nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan
Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 :
Hitam = 0
Gelang ke 3 :
Hijau = 5
Gelang ke 4 :
Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 :
Perak = Toleransi 10%
Maka nilai
Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan
toleransi 10%.
Contoh-contoh
perhitungan lainnya :
Merah, Merah,
Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu,
Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm
dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% =
2.090
2200 + 5% =
2.310
ini artinya
nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
B. Kapasitor
Kapasitor
(Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf
"C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut.
Struktur sebuah
kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif
tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif
tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik
yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi
pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada
saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
C. Induktor
Induktor adalah
komponen pasif yang terdiri dari kumparan kawat yang melingkar pada inti
magnetik. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan tersebut, sebuah medan
magnet dihasilkan di sekitar induktor.
Perubahan arus
listrik dalam induktor menghasilkan tegangan balik yang dikenal sebagai
induktansi. Pengukuran induktansi biasanya dilakukan dalam satuan henry (H).
D. Rangkaian RLC
Rangkaian RLC
adalah rangkaian listrik yang tersusun atas resistor, induktor, dan kapasitor
baik secara seri maupun paralel. Rangkaian ini dapat dikatakan rangkaian RLC
karena sesuai dengan lambang dari masing - masing komponennya yaitu, ketahanan
atau hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C)
1. RLC Seri
Rangkaian seri
RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan kapasitor
(C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara
seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan
yang dihasilkan oleh induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan
yang dihasilkan oleh kapasitor disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar
hambatan tersebut ketika digabungkan dalam disebut impedansi (Z) atau hambatan
total.
Ketiga hambatan
tersebut (R, XL dan XC) mengalir arus (i) yang sama sehingga diagram fasor arus
diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor (VR) berada pada fasa yang sama
dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif (XL) mendahului arus sejauh
90º, dan tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC) tertinggal oleh arus
sejauh 90º
Impedansi pada
rangkaian RLC seri bisa dihitung dengan rumus :
Sedangkan impedansi juga dapat dihitung dengan menggunakan sudut :
2. RLC Parallel
Rangkaian RLC
paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri dari resistor (R),
induktor (L), dan kapasitor (C) yang terhubung secara paralel.
Impedansi dari
rangkaian RLC paralel dapat dihitung dengan :
Pada rangkaian RLC paralel di atas, kita dapat melihat bahwa
tegangan suplai, V S, berlaku umum untuk ketiga komponen sedangkan
arus suplai I S terdiri dari tiga bagian. Arus yang mengalir melalui resistor, I R , arus yang mengalir
melalui induktor, I L dan arus yang melalui kapasitor,
I C . Tetapi arus yang mengalir melalui setiap cabang dan oleh
karena itu setiap komponen akan berbeda satu sama lain dan juga terhadap arus
suplai, I S . Total arus yang diambil dari suplai tidak akan
menjadi jumlah matematis dari tiga arus cabang individual namun jumlah
vektornya.


Comments
Post a Comment