Materi Sub Bab 15.5
Regulasi tegangan adalah komponen vital dalam sistem elektronika untuk menjaga stabilitas tegangan DC meskipun terjadi fluktuasi input atau perubahan beban. Bab 15.5 membahas Discrete Transistor Voltage Regulation, yang menggunakan transistor diskrit (bukan IC terintegrasi) untuk merancang regulator tegangan seri (series) dan shunt. Regulator seri bekerja dengan mengontrol resistansi elemen yang terhubung seri antara input dan output, sementara regulator shunt mengalihkan arus berlebih ke ground. Keduanya dirancang untuk mengatasi masalah seperti:
- Variasi tegangan input (misalnya, dari rectifier
atau baterai).
- Perubahan
arus beban yang tiba-tiba.
- Ripple pada output akibat ketidaksempurnaan filter.
Selain itu, bab ini juga mencakup teknik proteksi seperti current limiting dan foldback limiting untuk mencegah kerusakan komponen, serta pengenalan konsep switching regulation yang efisien.
Tujuan:
- Memahami prinsip kerja regulator tegangan seri dan
shunt berbasis transistor.
- Menganalisis peran komponen seperti transistor,
dioda zener, dan op-amp dalam rangkaian regulasi.
- Menghitung parameter kritis seperti tegangan output,
arus, dan ripple menggunakan persamaan yang relevan.
- Mengidentifikasi teknik proteksi arus (current
limiting dan foldback limiting) dan aplikasinya.
- Memahami
keunggulan dan kelemahan regulator seri, shunt, dan switching.
Alat dan Bahan:
- Transistor NPN (2N2222A)
- Dioda Zener
- Resistor
- Sumber Tegangan DC
- Beban variable
1. Series Voltage Regulation
Regulator seri mengontrol tegangan output
dengan menyesuaikan resistansi transistor yang terhubung secara seri antara
input dan output.
a. Series Regulator Circuit
- Komponen
Utama:
- Transistor
Q₁ (elemen seri).
- Dioda Zener (Dz) sebagai referensi tegangan.
- Resistor
R untuk membatasi arus basis.
- Prinsip
Kerja:
- Jika VO turun
→ VBE Q₁ naik → Q₁ menghantar lebih banyak → VO naik.
- Jika VO naik
→ VBE Q₁ turun → Q₁ menghantar lebih sedikit
→ VO turun.
- Rumus Output:
b. Improved Series Regulator
- Perbaikan:
- Menambahkan transistor Q₂ untuk meningkatkan
respons kontrol.
- Resistor
R₁ dan R₂ sebagai voltage divider untuk sampling
tegangan output.
- Prinsip
Kerja:
- Jika VO naik
→ V2 (di R₂) naik → Q₂ menghantar lebih banyak →
arus basis Q₁ berkurang → VO turun.
- Rumus
Output:
c. Op-Amp Series Regulator
- Komponen
Utama:
- Op-amp
sebagai komparator presisi.
- Dioda
Zener sebagai referensi.
- Prinsip
Kerja:
- Op-amp membandingkan VZ dengan tegangan
feedback dari R1 dan R2.
- Jika VO menyimpang → op-amp
mengatur konduksi Q₁ untuk menstabilkannya.
- Rumus
Output:
d. Current-Limiting Circuit
- Tujuan: Mencegah kerusakan akibat arus berlebih.
- Komponen
Utama:
- Resistor
sensing (RSC).
- Transistor
Q₂ untuk membatasi arus basis Q₁.
- Mekanisme:
- Jika IL melebihi
batas → tegangan di RSC mengaktifkan Q₂ → Q₁
menghantar lebih sedikit.
e. Foldback Limiting
- Perbedaan
dari Current Limiting:
- Tidak hanya membatasi arus, tetapi juga menurunkan
tegangan saat overload.
- Komponen
Tambahan:
- Jaringan resistor R4 dan R5 untuk feedback tegangan
output.
- Keuntungan:
- Proteksi ganda (arus dan tegangan) untuk beban dan
regulator.
2. Shunt Voltage Regulation
Regulator shunt menjaga stabilitas tegangan
dengan mengalihkan arus berlebih ke ground.
a. Basic Transistor Shunt Regulator
- Komponen
Utama:
- Transistor
Q₁ (shunt).
- Dioda Zener (VZ) dan resistor seri (RS).
- Rumus
Output:
b. Improved Shunt Regulator
- Perbaikan:
- Menambahkan transistor Q₂ untuk meningkatkan arus
shunt.
- Prinsip
Kerja:
- Jika VO naik
→ Q₂ menghantar lebih banyak → Q₁ mengalihkan arus lebih besar → VO turun.
- Rumus
Output:
c. Shunt Voltage Regulator Using Op-Amp
- Komponen
Utama:
- Op-amp
sebagai komparator.
- Transistor
Q₁ sebagai elemen shunt.
- Prinsip
Kerja:
- Op-amp membandingkan VZ dengan
feedback dari R1 dan R2 → mengatur konduksi Q₁.
3.
Switching Regulation
- Prinsip
Dasar:
- Menggunakan pulsa tegangan yang difilter menjadi DC
halus.
- Efisiensi tinggi karena transistor bekerja dalam
mode ON/OFF.
- Aplikasi:
- Catu daya untuk perangkat portabel, sistem tenaga
tinggi.
- Contoh IC:
LM2576, LM2596.
Perbandingan
Seri vs. Shunt Regulator
|
Parameter |
Series
Regulator |
Shunt
Regulator |
|
Efisiensi |
Tinggi (khusus untuk beban besar) |
Rendah (arus terbuang di shunt) |
|
Kompleksitas |
Sederhana |
Membutuhkan
tambahan Q₂/op-amp |
|
Proteksi |
Current
limiting + Foldback |
Current
limiting |
|
Aplikasi Khas |
Power supply,
motor |
Sensor,
sistem low-noise |
Example
Soal 1
Soal 2
Soal 3
6. Problem[Kembali]
Problem
Soal 1
Soal 3
Pilihan Ganda
Soal 1
Soal 2
VO
= (VZ + VBE) =
(6 + 0.7) = 2.5 x 6.7 = 10.05 V
Soal 3
FIG 15.22
FIG 15.23
FIG 15.24
[Klik untuk download proteus Fig 15.22]
[Klik untuk download proteus Fig 15.23]
[Klik untuk download proteus Fig 15.24]
[Klik untuk download Resistor Datasheet]
[Klik untuk download LM741 Datasheet]
[Klik untuk download Dioda Zener Datasheet]
[Klik untuk download Transistor 2N2222 Datasheet]
[Klik untuk download Transistor 2N2222 Datasheet Tambahan]
Comments
Post a Comment