Materi sub 11.5
Pengukuran tegangan kecil, khususnya dalam orde millivolt,
memerlukan rangkaian yang memiliki impedansi input tinggi dan penguatan sinyal
yang baik. Penguat operasional (op-amp) menjadi komponen utama dalam penguat
sinyal kecil karena karakteristiknya yang sangat ideal, seperti impedansi input
tinggi, impedansi output rendah, dan penguatan tegangan yang besar. Dalam
praktikum ini, akan dikaji dua jenis millivoltmeter berbasis op-amp: satu untuk
sinyal DC dan satu lagi untuk sinyal AC. Rangkaian DC menggunakan op-amp 741,
sedangkan AC menggunakan op-amp 347 dengan tambahan penyearah dioda dan filter
kapasitor.
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika yang diberi oleh Bapak Dr. Darwison, M.T.
2. Mempelajari prinsip kerja penguat operasional (op-amp) dalam konfigurasi penguat inverting dan detektor puncak (peak detector).
3. Mengamati karakteristik respon rangkaian terhadap sinyal input AC.
4. Menganalisis fungsi dioda dan kapasitor dalam menyimpan dan mengontrol tegangan puncak sinyal.
Alat
a. voltmeter
Voltmeter
adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur beda potensial
listrik (tegangan) antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik.
Tegangan ini biasanya diukur dalam satuan volt (V). Voltmeter harus
dihubungkan secara paralel dengan komponen atau bagian
rangkaian yang ingin diukur tegangannya, agar dapat membaca beda potensial
secara akurat tanpa memengaruhi aliran arus secara signifikan.
b. ammeter
Ammeter adalah
alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur arus listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Satuan yang digunakan untuk mengukur arus
listrik adalah ampere (A). Untuk mendapatkan pengukuran yang benar,
ammeter harus dihubungkan secara seri dengan elemen atau
bagian dari rangkaian yang ingin diukur arusnya.
Bahan
a. resistor
Resistor adalah
komponen elektronik pasif yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Hambatan yang
diberikan oleh resistor dinyatakan dalam satuan ohm (Ω).
b. ground
ground adalah titik referensi tegangan yang
dianggap memiliki potensial nol volt. Ground berfungsi
sebagai jalur kembali arus listrik dan sebagai acuan untuk
semua tegangan lain dalam sistem. Ground sangat penting untuk memastikan kestabilan
kerja rangkaian, mencegah gangguan sinyal (noise), serta
melindungi komponen dari kerusakan akibat lonjakan tegangan.
c. Op-Amp 741 (untuk DC Milivoltmeter)
Gambar Op-Amp di proteus
Op-Amp
Op-Amp
(Operational Amplifier) adalah penguat tegangan (voltage amplifier) yang
memiliki penguatan sangat tinggi, digunakan untuk memperkuat sinyal analog,
melakukan operasi matematika (seperti penjumlahan, pengurangan, integrasi, dan
diferensiasi), serta sebagai komponen inti dalam berbagai rangkaian elektronik
analog. Op-amp biasanya dikemas dalam bentuk IC (Integrated Circuit) seperti IC
741, dan memiliki dua input (inverting dan non-inverting) serta satu output.
d. Kapasitor
kapasitor di proteus
Kapasitor
adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menyimpan energi dalam bentuk
muatan listrik. Kapasitor terdiri dari dua konduktor (biasanya berupa pelat
logam) yang dipisahkan oleh bahan isolator yang disebut dielektrik. Ketika
tegangan diterapkan pada kapasitor, muatan listrik akan terakumulasi pada
pelat-pelat konduktor, sehingga menciptakan medan listrik di antara keduanya.
e. Dioda
Gambar Dioda di proteus
Dioda adalah
piranti dua terminal yang terbuat dari bahan semikonduktor, yang menghantarkan
arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya.
INSTRUMENTATION CIRCUITS
Millivoltmeter Berbasis Op-Amp
Millivoltmeter
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan yang sangat kecil,
biasanya dalam skala millivolt (mV). Karena sinyal yang diukur sangat kecil,
diperlukan rangkaian penguat yang mampu meningkatkan level tegangan tanpa
distorsi dan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Salah satu solusi yang umum
digunakan adalah dengan memanfaatkan penguat operasional (op-amp) yang
dirancang dalam konfigurasi tertentu.
Penguat
operasional adalah suatu perangkat elektronika aktif yang digunakan untuk
memperkuat sinyal analog. Op-amp ideal memiliki penguatan tegangan tak hingga,
impedansi input tak hingga, dan impedansi output nol, meskipun pada
kenyataannya nilai-nilai tersebut terbatas. Op-amp dapat digunakan dalam
berbagai konfigurasi, seperti inverting, non-inverting, integrator,
diferensiator, komparator, dan sebagainya. Untuk aplikasi millivoltmeter,
konfigurasi non-inverting dan inverting amplifier sangat umum digunakan
tergantung kebutuhan respon sinyal dan polaritasnya.
Prinsip Kerja DC Milivoltmeter:
DC
millivoltmeter bekerja dengan menggunakan op-amp dalam konfigurasi
non-inverting untuk memperkuat tegangan DC yang sangat kecil. Sinyal input
diberikan ke terminal non-inverting (+), kemudian diperkuat oleh op-amp
berdasarkan rasio resistor Rf dan R1. Tegangan output dari op-amp akan
menghasilkan arus yang mengalir melalui galvanometer (miliamperemeter), dan
besar arus ini menunjukkan seberapa besar tegangan input.
Rumus transfer fungsi arus terhadap tegangan input:
- Io arus output (mA)
- Vo tegangan input (mV)
- Rf resistor umpan balik
- R1 resistor input
- Rs resistor pembatas arus ke meter
AC Milivoltmeter
AC millivoltmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tegangan AC (bolak-balik) yang sangat kecil dalam satuan millivolt (mV).
Rangkaian ini memanfaatkan penguat operasional (op-amp) untuk memperkuat sinyal
AC, kemudian sinyal diperkuat tersebut diubah menjadi arus yang mengalir
melalui sebuah meter analog (biasanya galvanometer).
Rumus dasar
hubungan antara arus keluaran (Io) dan tegangan masukan (Vi) dari rangkaian
ini adalah:
- Io arus output (mA)
- Vo tegangan input (mV)
- Rf resistor umpan balik
- R1 resistor input
- Rs resistor pembatas arus ke meter
Diketahui:
Rf=100kΩ
R1=100 kΩ
RS=10 Ω
Maka:
Artinya:
>Bila
Vi=10 mV, maka Io=1 mA (arus penuh, defleksi maksimum di meter)
>Bila Vi=5 ,
maka Io=0.5 mA (defleksi setengah)
Example
1. Hitung arus
keluaran Io jika tegangan masukan V1=20mV
Jawaban:
2. Berapa
tegangan input AC RMS maksimal agar meter 0–1 mA tidak kelebihan beban? (Asumsikan full
scale 1 mA, Rs = 10 Ω)
Jawaban:
Karena
konfigurasi menggunakan detektor puncak dan penguatan op-amp seperti DC, kita
asumsikan:
3. Jika ingin
mengganti Rs agar 1 mA tercapai pada input 5 mV, berapa nilai Rs yang
harus digunakan?
Jawaban:
Problem
1. Berapa
nilai Rf yang diperlukan agar 10 mV input menghasilkan 2 mA arus
pada meter? R1=100kΩ,Rs=10Ω
Jawaban:
2. Berapa
tegangan input AC RMS maksimal agar meter 0–1 mA tidak kelebihan beban? (Asumsikan full
scale 1 mA, Rs = 10 Ω)
Jawaban:
3. Jika Rs diganti
menjadi 20 Ω, berapa arus meter saat V1=10mV?
Jawaban:
Pilihan Ganda
1. Sebuah DC
millivoltmeter menggunakan konfigurasi op-amp non-inverting dengan Rf=100 kΩ, R1=100 kΩ, dan RS=10 Ω. Jika tegangan input sebesar Vi=5 mV, berapa arus yang ditunjukkan oleh
meter?
A. 0.1 mA
B. 0.25 mA
C. 0.5 mA
D. 1 mA
Jawaban:
C. 0.5 mA
Penjelasan:
Namun karena gain hanya 1 (jika konfigurasi
inverting), atau menggunakan fungsi transfer langsung:
2. Sebuah AC millivoltmeter memiliki Rf=100 kΩ, R1=100 , R1=100kΩ,
dan RS=10Ω. Jika sinyal input AC sebesar 10 mV diberikan,
berapa arus maksimum yang ditunjukkan oleh meter?
A. 0.1 mA
B. 0.5 mA
C. 1 mA
D. 2 mA
Jawaban:
C. 1 mA
Penjelasan:
3. Jika sebuah AC millivoltmeter
menunjukkan pembacaan 0.25 mA, berapa besar tegangan input AC yang diberikan?
A.
1.5 mV
B. 2.5 mV
C. 5 mV
D. 10 mV
Jawaban:
B. 2.5 mV
Penjelasan:
FIG 11.25
FIG 11.26
Prinsip kerja kedua rangkaian:
Prinsip kerja kedua rangkaian adalah memanfaatkan op-amp sebagai penguat sinyal tegangan kecil agar dapat dibaca oleh meter analog. Pada rangkaian DC millivoltmeter, sinyal DC yang masuk diperkuat oleh op-amp sehingga menghasilkan arus proporsional terhadap besar tegangan input, yang kemudian menggerakkan jarum pada meter analog. Sedangkan pada AC millivoltmeter, sinyal AC yang masuk juga diperkuat oleh op-amp, lalu disearahkan oleh dioda dan diratakan oleh kapasitor, sehingga sinyal AC diubah menjadi DC sebelum mengalir ke meter. Dengan demikian, kedua rangkaian mengubah tegangan kecil menjadi arus terukur melalui prinsip penguatan dan, pada AC, penyearahan.
Comments
Post a Comment